Wednesday, February 5, 2025

Rekomendasi Mal Ramah Anak Di Singapura

Marina Bay Sands yang memanjakan pengunjung dengan spot foto yang menarik


 Moin! Udah lama aku pengen banget sharing tulisan ini ke teman-temanku. Jadi ada beberapa tempat di Singapura yang sudah pernah aku datangi dan masih jadi wishlist sebagai destinasiku selanjutnya. 

Sekalipun tidak belanja, di mal ini aku bisa menikmati atraksi atau fasilitas yang disediakan. Jadi alasan itu lah aku sekarang menuliskannya disini.

Apalagi sekarang aku sudah punya keluarga. Jadi wishlist ini tentunya harus yang ramah anak. Setidaknya, dari segi tenant dan resto juga halal. Agar aku dan keluarga mudah jajannya.

Siapa tahu, kalian juga butuh informasi ini untuk menentukan destinasi mal di Singapura. Yuk, check this out!!


1. Marina Bay Sands

Mal yang satu ini pasti jadi destinasi untuk aku pribadi. Karena suka banget tiap ke Singapura itu, sayang banget kalau nggak foto sama bangunan Marina Bay Hotel. Nah, dibagian bawahnya nih ada mal gaes!

Pusat perbelanjaan dan resto di Marina Bay Sands ini, menurutku cukup lengkap. Mau kulineran dari beragam menu asian atau western ada disini. 

Tidak hanya itu, untuk anak-anak juga mal ini menyuguhkan atraksi atau fasilitas yang seru. Ada gondola loh. 

Aku aja happy banget pas pertama kali melihat ada sungai di tengah Mal. Gila sih! Kepikiran loh adopsi ala-ala sungai di Eropa dalam pusat keramaian.

Sumpah, aku suka banget sekadar mampir windows shopping disini. Tanpa belanja tapi ya, karena rateku bukan untuk belanja disini.

Tapi untuk kuliner, disini terjangkau yaaa gaes. Kamu bisa banget makan franchise food dan lokal food di resto yang ada di Marina Bay Sands. 

Untuk bisa mencapai Marina Bay Sands, kamu bisa berjalan kaki dari Merlion Park. 

Kalau kamu menggunakan MRT bisa turun di Stasiun Bayfront (CE1/DT16). Stasiun ini menghubungkan jalur lingkar dan pusat kota (down town). Kamu bisa lanjut dengan berjalan kaki sedikit ke arah Mal.


MARINA BAY SANDS

Alamat: 10 Bayfront Avenue, Singapore 018956


2. Vivo City

Mal terseru menurutku! Ini lengkap banget. Kalau di Jakarta tuh ibaratnya Kota Kasablanka. Lengkap banget dari kebutuhan bayi sampe orang lanjut usia ada disini.

Menurutku sangat ramah anak. Karena terdapat beberapa resto yang memberikan fasilitas untuk

3. ION Orchard

4. Lucky Plaza

5. Changi Jewel

Sunday, February 2, 2025

Trip Pertama dan Singkat di Malaysia

Menara Kembar KLCC


 Moin! Pengalamanku di Malaysia di kota Kuala Lumpur tahun 2014 benar-benar berkesan. Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar negeri. Berkat menemani salah satu tante kembarku yang mau bertemu dan jemput kembarannya yang sedang jalan-jalan dengan temannya.

Intinya, hari itu Selasa, 24 Februari 2014 aku flight pagi ke Kuala Lumpur. Sempat sarapan di A&W Terminal 2 Bandara Soetta. Tanteku juga sempat ngopi sambil nunggu waktu boarding.

Perjalanan kali ini hanya bermodalkan iPhone 3Gs, iPod Touch 5gen, dan Samsung Star (aku pakai sebagai modem internet buat tethering).

Sesampainya di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), hal pertama yang dilakukan tanteku adalah beli simcard untuk menghubungi tanteku satu lagi yang sudah lebih dulu di KL. Lalu menyematkan simcard itu di ponselku untuk dijadikan modem.

Foto bersama tanteku di Stasiun

Anyway, perjalanan ini benar-benar short. Karena destinasi akhirnya bukan di Malaysia, tetapi Singapura. Jadi itulah alasan aku dan tanteku tidak mengaktifkan roaming pada simcard Indonesia milik kami. 

Kami punya waktu 3 hari di Luar Negeri. Day 1 di Kuala Lumpur lalu lanjut naik kereta ke Singapura di Day 2. Menginap semalam, lalu pulang ke Jakarta di Day 3.

Karena sejujurnya, demi ikut perjalanan ini aku bolos kuliah dan magang. Tanteku pun tidak bisa lama-lama pergi jauh dari suaminya. Hehe untung saja semua perjalanan ini di cover oleh beliau. Makasih yaaa Tanteeeh.

Yap disini akan aku ceritakan spot mana saja yang menjadi tempat check point aku berdua tanteku yang juga first time ke luar negeri.

1. BUKIT BINTANG

Tiket Taxi Ke Bukit Bintang


Alasan kami ke daerah Bukit Bintang adalah menemukan penginapan tante yang sudah stay di Malaysia lebih dulu. Dia menginap di hostel di atas McDonalds Bukit Bintang.

Bermodalkan maps seadanya dari tethering yang putus nyambung dari ponsel miniku, akhirnya aku sampai di McD. Tapiiii tidak bisa komunikasi dengan tanteku yang katanya menunggu kedatangan kami.

Ternyata selisih jalan. Tanteku yang sudah sampai duluan merasa sudah jadi akamsi (anak kampung sini), jadi dia mau jemput di terminal alias Sentral KL.

Tapi aku dan tanteku yang dari Jakarta, karena belum paham transportasi. Kami memulai perjalanan ke Bukit Bintang menggunakan taxi, percaya diri jalan sendiri ke McD.

Dengan harapan bisa langsung bertemu dengan kembarannya di Bukit Bintang. Jadi bisa muter-muter atau cari makan di sekitar sana. Padahal lokasinya tidak jauh dari China Town. 

Akhirnyaaa, kami give up karena tidak ada kabar. Tante yang sudah lebih dulu sampai tidak aktifkan paket data. Dia bisa internet selama ini dengan wifi penginapan. 

Aku berdua tante yang sama-sama first time ke Malaysia bingung. Bagaimana cara kembali ke Sentral KL? Ah! LRT saja. Sudah pasti menuju Sentral!

Bermodalkan recehan yang kami miliki dari keluarga lain yang sering bepergian ke Luar Negeri. Dengan percaya diri, asal mengambil dan memasukan koin ke dalam mesin tiket. 

Hal terbodoh yang aku lakukan adalah salah mengambil koin. Lama sekali tidak bisa masuk dan koin selalu keluar lagi dari mesin. TERNYATA YANG AKU MASUKIN KE MESIN ITU KOIN YEN. BUKAN RINGGIT. 

Pantas saja mesin menolak. Pengalaman yang sangat-sangat berharga. Fokus dengan uang koin itu perlu banget! Jangan sampai seperti aku ya gaes. Malu sumpah. 

Tanteku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu dia langsung ambil ringgit kertas yang dia miliki. Ia berikan ke petugas di loket. 

Lalu entah yang dilakukannya, sehingga tanteku memiliki dua tiket LRT. Horee! kami bisa kembali ke Sentral KL.

BTW, aku tidak sama sekali mendokumentasikan kebodohanku disini. Sayang sekali. Padahal, seru sepertinya jika aku bisa menceritakan kembali kelakuan awkward untuk first time di Malaysia.


2. SENTRAL KUALA LUMPUR

salah satu spot di Sentral


Kembali ke Sentral. Tahu ga sih, aku dan tanteku berjalan diantara kepadatan manusia yang lalu lalang. Sentral Kuala Lumpur ini benar-benar pusatnya aktivitas transportasi.

Ada terminal bus, stasiun kereta jarak jauh, kereta lokal, dan Mall NU Sentral.

Yap! KAMU TIDAK SALAH BACA. Sentral ini ada semuanya, juga jadi MALL. Haha untuk sebagian orang mungkin biasa saja melihat keramaian di Sentral. 

Tapi karena aku pertama kalinya, merasa "Waaah waah keren banget!". Walau crowded sekali. Tapi semua sudah ada arahnya. Jelas gitu papan petunjuknya.

Disini aku merasa useless. Ngapain ke Malaysia cuma ngabisin waktu di jalan doang. Cuma ke Bukit Bintang, trus muter-muter di Sentral. 

Akhirnya sedikit memaksa ke tanteku yang sudah mulai lelah di perjalanan ini karena kesal kembarannya selisih jalan. 

Dia cuma mau makan dengan tenang karena kami sama sekali belum makan siang sejak landing. Akhirnya kami makan di Kenny Rogers Roaster di NU Sentral.

Aku pun sambil komunikasi dengan tanteku yang sudah sampai di penginapannya. Dia juga merasa kesal karena harusnya bisa bertemu di Sentral. Tapi aku dan kembarannya malah ke Bukit Bintang.

3. KUALA LUMPUR CITY CENTER

KLCC


Karena drama tiada akhir. Pilihan terakhirku adalah tetap pepet visit ke ikon Kuala Lumpur, KLCC. Aku merengek minta ke iSetan. Karena unik saja namanya, aku ingin foto disana.

Dengan wajah bete, tanteku mau juga lanjut LRT'an ke KLCC. Dengan padatnya manusia disana. Karena waktu kami ini ada di hari kerja dan jam pulang kerja. Sungguh waktu yang salah untuk jalan-jalan di KLCC.

PADAT SEKALIIIIIIII..

Mau foto dengan background menara kembar saja sulit. Tapi aku sempat duduk di tangga-tangga KLCC. Setidaknya merenggangkan kaki yang pegal berjalan kaki.

Tidak lama kami foto-foto disini, karena harus kembali ke Sentral. Koper tante, aku titipkan di loker.  Lumayan tidak perlu bawa berat-berat koper dan ranselku. 


Setidaknya di perjalanan ini, aku punya kenangan baik di Kuala Lumpur. Seperti foto dengan twin towers. Lalu naik kereta ke Singapura. 

Juga tahu ada loker untuk simpan koper di Sentral. Berguna banget sih, untuk short trip seperti aku. Bisa juga kamu lakukan mini trip jika ada waktu transit di Kuala Lumpur. 

Semangat terus untuk travel dan keep nyeleneh! Karena lltiap perjalanan ada saja 'drama'nya. Bisa jadi pelajaran untuk trip kedepannya.


Cheerio!

Secarik Kisah Makan Siang di Kebon Jati